orang-orang sukses bahkan orang tuaku sendiri telah berkali-kali mengatakan padaku. masalah itu seperti ujian. kadang susah kadang mudah. kadang kita bisa menyelesaikannya dengan baik namun tak jarang pula kita tak bisa menyelesaikannya. tapi, sesuatu yang mengganjal dalam pikiranku ini adalah... ujianku yang tinggal di hitung dengan hari.
-------------
"kau berbeda sayang" bunda mengatakan panjang lebar untuk mendeskripsikan diriku. sayang deskripsi yang bunda katakan bukanlah deskripsi yang di ajarkan guru sdku. deskripsi yang bunda katakan mengambil sudut pandang kepribadian yang sebenarnya terangkum pada akhir perkataannya, "kau berbeda sayang."
aku hanya tersenyum. miris. lalu segera beranjak pergi, mengunci diri dalam kamar. membenamkan kepalaku di dalam tumpukan bantal yang sengaja aku ambil dari kamar adikku.
aku tak sedang menangis. aku hanya ingin sedikit merenung tentang diriku, tentang masa depanku. yang sebenarnya kurasa masih amat jauh.
aku tak sedang menangis. aku hanya ingin sedikit merenung tentang diriku, tentang masa depanku. yang sebenarnya kurasa masih amat jauh.
sudah tak terhitung sudah berapa kali aku mendesah, menahan gejolak hati yang memaki-maki diriku sendiri. memaki-maki diriku mengapa aku tak bisa untuk konsisten, untuk tepat waktu, untuk tekun, untuk rajin.
tak hanya bunda yang resah dengan diriku sendiri. diriku sendiri pun sebenarnya telah marah pada diriku sendiri.
tuhan, bolehkah aku bertanya apakah aku masih bisa berdiri di masa yang akan datang nanti?
tuhan apakah aku tak mampu?
tuhan apakah aku tak mampu?
pertanyaan seperti itu kerap menghiasi kepalaku. memenuhinya sehingga sesuatu yang seharusnya tersimpan dalam memoriku di tolak mentah-mentah oleh telingaku. terlebih saat rasa aneh itu ikut merambati hatiku. tak ada satupun gelombang suara yang tertangkap oleh daun telingaku.
RESAHku sudah di ujung tanduk. seseorang disana dengan pesonanya membuat aku buak karena jatuh cinta padanya. aku kadang heran mengapa aku bisa jatuh cinta pada sosok yang tak pernah aku bayangkan dan jauh dari kata sempurna. dia hanya lelaki biasa. aku tau tapi, rasa itu... telah rekat melekat dalam hatiku dan mengalir bersama aliran darahku.
RESAHku sudah di ujung tanduk. seseorang disana dengan pesonanya membuat aku buak karena jatuh cinta padanya. aku kadang heran mengapa aku bisa jatuh cinta pada sosok yang tak pernah aku bayangkan dan jauh dari kata sempurna. dia hanya lelaki biasa. aku tau tapi, rasa itu... telah rekat melekat dalam hatiku dan mengalir bersama aliran darahku.
Satu yang aku pikirkan saat ini karena resahku akan masa depan indahku, dapatkah aku mengeluarkan semua keresahan, kemalasan, rasa tak mampu dan sebagian cintaku bersama kotoran yang akan masuk dan bercampur dengan kotoran keluargaku?!
-------------
aku tau mulai saat ini aku memang sudah harus menghitung hari. hari ini sudah memasuki bulan april. seharusnya tak ada lagi kata malas. terlebih kata gengsi. tapi, pesimisme menjadi musuh utamaku saat ini. yang selalu membuatku terjatuh. namun, helaan nafas prajurit optimisme sempat membelaiku sehingga air mata ini sudah tak terjatuh lagi... tuhan, mulai saat ini hingga seterusnya jadikan aku seseorang yang dapat berdiri tegap berlari memeluk masa depanku.
Posting Komentar