eka_fajar



Kuliah diluar negeri merupakan impian setiap orang karena dia akan mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan selama hidupnya. Hidup dinegara tetangga yang pendidikannya lebih maju dari Indonesia. Tapi tahukah bagaimana cara mendapatkan beasiswa keluar negeri? itu memang pertanyaan penting yang kita akan bahas dibawah ini. 

Sering kali seseorang memiliki keinginan yang besar untuk mengejar ilmu setinggi langit. Tidak hanya hingga ke China, tetapi juga sampai Amerika, Australia atau bahkan sampai ke New Zealand. Akan tetapi, niat dan keinginan tersebut sering kali pula dibarengi dengan beraneka ragam hambatan. Hambatan dan rintangan yang paling klasik adalah bahasa dan dana.
Walaupun bahasa sering kali menjadi kendala, tetapi mudah untuk dipecahkan. Sehingga yang paling penting adalah masalah dana. Dana untuk sekolah di luar negeri tidaklah sedikit. Untuk ukuran mayoritas masyarakat Indonesia uang yang harus dibayarkan tersebut sangat besar. Mari kita coba berkalkulasi. Untuk bersekolah di Australia, level postgraduate siapkan dana AUD 19000-24000 per tahun untuk uang sekolah. Kemudian jika single maka living cost minimum adalah 1200-1400. Maka dalam setahum minimum anda harus memiliki dana AUD 30.000. Jika di jadikan rupiah paling tidak setahun menghabis kan sekitar lebih kurang 275juta. Jika anda menghabiskan 2 tahun maka sudah jelas paling tidak 500juta harus disiapkan. Belum termasuk dana ini-itu yang tak terduga. Jika anda ingin bersekolah di Amerika atau pun Eropa, maka bersiaplah merogoh kantong lebih dalam.
Tetapi jangan khawatir, anda bisa sekolah di luar negeri gratis tanpa perlu merogoh kantong dalam-dalam. Banyak jalan yang bisa dilakukan untuk bersekolah di luar negeri tanpa biaya. Jalan yang paling mudah adalah dengan mendapatkan beasiswa. Jangan keburu kecewa dulu mendengar beasiswa. Memang mendapatkan beasiswa itu tidak mudah. Sebagai orang yang pernah bersekolah diluar negeri baik dengan biaya sendiri dan juga beasiswa saya memiliki beberapa pengalaman yang ingin saya bagikan. 

*Yang pertama, untuk mendapatkan beasiswa luar negeri sudah pasti dibutuhkan nilai yang sangat memuaskan. Kalau hanya sampai taraf memuaskan maka kesempatan untuk mendapatkannya semakin kecil. Jadi mulai sekarang cobalah mendapatkan yang terbaik. Saya punya seorang teman dari Bangladesh. Dia hanyalah pegawai administasi dari kementrian di Bangladesh. Tetapi dia sukses mendapatkan International Doctoral Scholarship dari universitas tempat saya belajar. Saya menanyakan apa rahasianya hingga mendapatkan beasiswa. Ternyata simple saja. Waktu mengambil S2 di Korea (juga dengan beasiswa) nilai yang didapat adalah A untuk semua mata pelajaran. Jadi jika memang anda tertarik untuk berburu beasiswa, maka mulai sekarang cobalah untuk mencetak prestasi khususnya dibidang akademik.

Yang kedua adalah faktor bahasa. Banyak diantara pemburu beasiswa yang prestasi akademiknya sangat memuaskan tetapi terkendala akan bahasa. Nah solusinya sangat mudah. Jika anda tertarik untuk study di English Speaking country maka mulai sekarang investasikan waktu, tenaga dan uang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Untuk yang ingin berburu beasiswa di English Speaking Country berdasarkan pengalaman maka minimal nilai bahasa inggris yang diminta adalah IELTS 6.5 dengan tidak ada nilai di bawah 6 sedang TOEFL sekitar 575. Ingat, itu adalah nilai minimal, sehingga jika dibawah itu maka lupakan mimpi anda untuk mendapatkan beasiswa.

* Yang ketiga buka mata-buka telinga. Mencari beasiswa luar negeri itu tidak sulit tetapi juga tidak mudah. DIperlukan informasi yang banyak untuk mendapatkannya. Saat ini semua lulusan S1 mayoritas hanya tahu beasiswa luar negeri itu seperti ADS (Australia), NZAID (NZ), Full Bright (USA), DAAD (Jerman), STUNED (Belanda) dan Monbusho (Jepang). Selain itu ada juga beberapa sumber beasiswa lain seperti Erasmus Mundus (Uni Eropa) dan ADB-Joint Scholarship (Asia Pasifik). Nah beasiswa-beasiswa seperti ini persaingannya sangat ketat. Sehingga kemungkinan untuk mendapatkannya juga cukup kecil. Padahal di luar beasiswa-beasiswa major tersebut masih banyak beasiswa-beasiswa lainnya yang tidak diumumkan secara luas. Seorang teman pernah bercerita kepada saya bahwa sebenarnya untuk beasiswa skandinavia masih sangat banyak peluangnya. Tetapi sering kali tidak diumumkan secara luas. Sehingga cara yang terbaik adalah sering-seringlah mencari informasi dikedutaan-kedutaan mereka di Indonesia. Yang sering terlupa adalah bahwa sebenarnya universitas-universitas di luar negeri pun juga banyak yang menawarkan beasiswa dari jenjang S1 hingga S3. Sehingga sering-seringlah membuka website universitas-universitas tersebut. Intinya adalah buka mata dan telinga selebar-lebarnya

* Yang keempat adalah jangan terlalu terpaku pada negara tertentu. Saat ini Australia, Jepang, Belanda, Jerman, UK dan Amerika merupakan negara-negara yang paling diminati. Padahal, kualitas pendidikan negara-negara lain juga tidak kalah bahkan lebih maju dibanding negara-negara tersebut. Sebut saja Finlandia, Swedia, Denmark, New Zealand, Russia bahkan India. KIta sering kali luput melihat negara-negara tersebut dikarenakan kurangnya promosi pendidikan oleh mereka. Nah mulai sekarang coba lah mencari informasi akan negara-negara yang mutu pendidikannya baik. Saya pribadi daripada ke Malaysia atau Thailand, saya lebih memilih ke India. Walaupun semrawut dan terkesan jorok, tetapi pendidikan di India kualitas nya tidak bisa dipandang sebelah mata. Di beberap universitas top dunia, banyak sudah alumni-alumni univ India yang menjadi pengajar.

* Yang kelima, jangan terlalu terpaku pada satu disiplin ilmu. Sekarang ini, dunia lebih menyukai interdiscipliner. Jadi jika anda background nya marketing maka mulailah berpikir untuk mencar area lain di luar marketing yang masih bisa di sentuh dengan marketing. Cukup memingungkan tetapi itulah kenyataannya. Saya ada contoh yang sangat bagus. Seorang kawan PHD saya memiliki background Sarjana Teknik Sipil. Kemudian S2 nya mengambil masalah Psikologi Teknik dan S3 nya mengambil masalah keselamatan penerbangan. Sangat jauh dari background nya tetapi jika ditarik benang merah nya ada keterkaitan yang saling melengkapi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka mulai sekarang persiapkanlah diri anda untuk bersaing memperebutkan beasiswa. Mempersiapkan segala sesuatunya termasuk bagaimana cara bertahan hidup disana dengan komunikasi yang baik dengan negara yang akan disinggahi dan yang terakhir adalah. Banyak-banyak lah berdoa karena akhirnya hanya itu yang bisa menentukan hasilnya. Kata orang itu adalah backlink ghaib yang menentukan langkah anda selanjutnya.

0 Responses

Posting Komentar

aytafornaraindream.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

_
Valentine's day help select