eka_fajar
 
‎-Hadirmu sesaat....

hadirmu yang sesaat
yang hanya singgah sebentar
mampu membuatku tergila
setiap detik saat bersamamu
membuatku melayang
pergi ke indahnya duniawi
membuatku merasakan lagi
rasa yang telah lama sekali hilang
kau tumbuhkan lagi
getaran kalbu
sehingga membuatku mengebu-ngebu
aku menyimpannya dalam hati
hati yang terdalam
yang tak sempat ku ejakan kata-perkata padamu
hingga akhirnya ku simpan sendiri rasa ini
untukku sendiri
sampai tadi ku lihat dan ku hitung langkah kakimu
yang perlahan menjauh dan semakin menjauh dariku
hingga akhirnya hilang
semyummu terekam dalam penglihatanku
suara manjamu teringat selalu dalam ingatanku
hadirmu mengapa sesaat??
saat ku mulai mencintaimu
malah kau meninggalkanku
menyisakan hati yang mendamba
menyisakan hati yang mecinta
tinggal kini aku disini duduk termenung
melepas kepergianmu
menginggat saat-saat indah bersamamu
saat kau nyanyikan namaku dengan suara lembutmu
10 hari ku lalui denganmu
namun seakan 10 tahun ku telah hidup bersamamu
namun itu juga tak cukup
jika aku boleh meminta
aku ingin selalu bersamamu
takkan membiarkanmu pergi
aku cinta kamu
dalam sepi dan rindu ini ku tulis sebait puisi untukmu..
(''Arimbi e.p Ramadhan'')
 
-buatlah aku bertahan..

injaklah kepalaku, hingga otakku berceceran, sehingga dapat kupungut lagi untuk menutup makan malam,,,
...
buatlah benakku semakin berat dan terhimpit,,, buatlah aku mencintai mu...
...
aku mengerti kau selalu, hingga akhir hayat,,, karena kau telah menyayat alam sadarku,,
kau koyak-koyak kabel-kabel yang sudah usang di kepalaku.,..
...
berikan aku kenikmatan sebuah siksaan, karena kau selalu ...
yang kumengerti dalam bahasaku sendiri,, shingga saat mereka tanya makna bagiku, aku selalu termenung memikirkanmu yg tak dapat kulukiskan dalam lusinan rumus...

Untuk,
kau ajariku tuk mencintai bagaimana bertahan untuk hidup yang kita benci...
dari hal-hal yang kita selalu hindari namun waktu selalu mempertemukan kita...
terimakasih atas segalanya..
-seminggu..

Kuingin jadikan kau pengantin
Ketika pelangi terbit di hari senin
Seusai rintik hujan basahi jalan
Ketika jiwa berhenti berangan

Dalam benakku kau tampak dewasa
Seperti senyum sang awan di hari selasa
Putihnya awan direlung kebiruan
Tertawa yang dipaksa ditengah keharuan

Kau yang diam seperti ratu
Dalam istana yang tercipta di hari rabu
Entah kau diam memikirkanku
Itu hanya khayalku, ku bukan kasihmu

Dan pernah kulihat kau menangis
Angin kesedihan dihari kamis
Ingin kuhapus air matamu
Namun siapakah aku untukmu

Kelak akan kubuat kau merasa hebat
Ketika mentari menyingsing di hari jumat
Di hari itu akan kusampaikan perasaan
Telah lama aku merasa sayang

Damainya hati memanggilmu bidadari lugu
Suasana hati yang tak menentu di hari sabtu
Kau duduk di bangku taman
Dari kejauhan aku memandang

Tak ’kan kubiarkan kau jadi dewi yang cemburu
Ku berjanji pada bintang di hari minggu
Seperti perasaanku melihatmu dengannya
Harusnya aku sadar kita bukan cinta

Tujuh bait ini menjadi saksi
Aku sungguh mencintaimu
Tujuh hari menjadi janji
Aku selalu ada untukmu
Meski ku bukan kekasih
Aku tetap menyayangimu
Ketika aku mengenalmu
Ketika aku menjadi kasihmu
Selamanya untukmu..
-terluka itu indah..

Tuhan,
ketika luka menghentak pertama,
kupasrahkan pada sabar yang mendekapnya

kubiarkan ia menenggelamkannya di relung nurani
menahan sesaknya di sela gemuruh dada…

menggigillah aku,
menggetarlah ruang kalbu,
lahirlah airmata…

tuhan,
kemudian rasa itu
menyeruak lirih dari bilur-bilur hati,

menjalar,
merambah
aku panas dingin
menikmati
setiap
getarnya
di seluruh raga…
-sepengal waktu..

Potret tuamu yang tertinggal di hati
telah mengingatkanku akan masa lalu
Menghadirkan pengalaman sebagai pelajaran
Mengajarkan pencarian peluang dalam kehidupan
Menjatuhkan diri kepada masa yang suram
Dari hal-hal yang tak pernah ku inginkan
Aku merasakan bagaimana indahnya sakit kehilangan
menahan perihnya air mata saat ku hitung langkahmu perlahan menjauh dari pandanganku
hingga akhirnya kau hilang
dan tak pernah ku temui lagi hingga saat ini

Wahai Tuhan
Pinta ku padaMU sang Pencipta Waktu...
Hantarkan ku kepada titik terang
Dimana lemah ada ku sekarang
Dimana keras rindu ku menyerang
Melayu dalam gapaian keburukan
Menghitam dalam kubangan keterpurukan
Adakah perjalanan waktu...
Akan mempertemukan ku kembali
Dengan masaku yg dulu sempat bersinar
Penuh keyakinan
Yang hantarkan ku pada keberhasilan
KepadaMU aku meminta Sang Maha Penyayang
Sungguh memang indah waktu itu
Disaat air mata mengajarkanku untuk bisa terus tertawa dan tersenyum
dan kegagalan mengajarkan ku pada apa itu arti kesabar
dan kini sepengalan waktu
yang pernah sempat tercatat antara aku dan kamu
menjadi sebuah kenangan termanis ku.
 
0 Responses

Posting Komentar

aytafornaraindream.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

_
Valentine's day help select